Wednesday, March 6, 2013

Intrik di Filipina Berada di Balik Serangan Sabah?



TEMPO.CO, Manila - Serangan Kesultanan Sulu ke Sabah diduga dilakukan karena adanya upaya melemahkan Presiden Filipina, Benigno Aquino, dalam pemilu paruh waktu pada bulan Mei dan upaya mengendalikan legislatif bikameral.

Seorang sumber mengatakan pada Malaysian Insider, politikus Filipina ingin memberi tekanan pada Aquino menjelang pemilihan presiden 2016 untuk memberi pengampunan terhadap pendahulunya, Gloria Macapagal Arroyo. Mantan presiden itu kini berada di bawah penahanan rumah.

Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, yang memerintahkan serangan bersenjata untuk mengklaim Sabah bulan lalu, mencalonkan diri sebagai senator dari partai Arroyo pada Pemilu 2007. Dia hanya kurang 800 suara pemilih.

"Beberapa ingin melemahkan Aquino dalam pemilu legislatif paruh waktu untuk memungkinkan mereka mengontrol Senat dan DPR sebelum pemilihan presiden 2016," kata sumber yang namanya enggan disebut. "Ini akan memastikan bahwa Arroyo akan mendapatkan pengampunan."

Hal yang sama ditegaskan sumber lainnya dari lingkaran dalam Istana. "Ini murni politik dan klaim Sulu juga politis," katanya.

Aquino mengatakan Manila akan meneliti klaim atas Sabah. Namun, dia mengatakan Sultan Sulu dan para pengikutnya harus menghormati hukum Malaysia. Dia juga mengatakan Filipina tidak membenarkan adanya tentara swasta, dan menyebut Tentara Kesultanan Sulu sebagai ilegal.

Kuala Lumpur menyalahkan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim dalam kasus ini. Ia diketahui menjalin kontak dengan Kesultanan Sulu sebelum adik Sultan Jamalul Kiram III, Agbimuddin Kiram, mendarat di Lahad Datu dengan prajuritnya pada tanggal 9 Februari.

Namun, militan Filipina telah membantah memiliki hubungan dengan oposisi di Malaysia itu.

Pasukan keamanan Malaysia kemarin mengadakan serangan militer terpadu untuk mengakhiri pertikaian dengan kelompok Agbimuddin Kiram yang bersembunyi di Kampung Tanduo, Lahad Datu. Jet tempur membombardir wilayah itu, sebelum tentara bergerak di darat. Kuala Lumpur mengatakan bahwa operasi dengan nama sandi "Ops Daulat" sukses dan tidak ada korban jiwa dari pihak Malaysia.

Delapan polisi Malaysia telah meninggal sebelumnya dalam dua pertempuran yang juga menewaskan 20 militan di Semporna dan Lahad Datu, kedua daerah dengan populasi besar orang Sulu.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Follow Twitter

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls