Tuesday, March 5, 2013

Ambiguitas Pak SBY soal Anas, Negara dan Partai




Ambiguitas dapat dimaknai sebagai makna ganda dan atau makna menyimpang karena perbedaan persepsi. Biasanya ambigu digunakan dalam kalimat sehingga menimbulkan multitafsir. Oleh karena itu, penulis dan atau pembicara tentu sudah memelajari ambiguitas kalimat agar maknanya dapat diterima secara efektif oleh pendengar dan atau pembaca. Dan itu memerlukan kecerdasan lebih dari sekadar kemampuan mengolah kata dan bahasa.
Jujur saja, saya sempat geli dan senyum-senyum ketika menyaksikan pidato pamitan Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, beberapa jam lalu melalui layar kaca. Kegelian dan senyum itu muncul karena Pak SBY sangat tampak menampakkan ketidakmampuan penguasaan bahasa, ritme, dan materi. Dari manakah saya dapat menyimpulkan ketiganya?

Pak SBY kurang menguasai bahasa dengan baik melalui sikap, intonasi, dan gesture atau kinesik. Sikap bahasa Pak SBY kaku, monoton, lelet, dan tidak mencerminkan kenegarawanan. Sangat tampak Pak SBY sedang galau, gelisah, dan tidak konsentrasi sehingga olah gerakan tubuh atau kinesiknya nyaris tiada. Jelas ini menandakan bahwa Pak SBY perlu belajar menjadi pembicara yang baik di depan publik. Terlebih, begitu tinggi frekuensi pidato Pak SBY akhir-akhir ini. Namun, begitu-begitu saja juga tampilan bahasanya. Ritme pembicaraan pun terbata-bata. Sangat lambat dan seakan-akan ada sesuatu yang disembunyikan. Kecepatan dan ketahanan suara sangat tidak teratur sehingga berkali-kali Pak SBY menarik nafas. Kondisi ini mudah ditangkap dari mimik atau raut mukanya.

Kondisi paling parah adalah hilangnya konsentrasi materi pidato. Ketika menjawab pertanyaan para wartawan tentang agenda kunjungannya ke Jerman, Pak SBY ternyata lupa. Sambil menghitung jari untuk menyebutkan agenda kunjungan itu, berkali-kali Pak SBY mengulang-ulang agenda itu. Buntutnya, ada materi yang lupa sehingga Pak SBY bertanya kepada ajudannya. Dan itu menjadi titik fokus kamera sang wartawan.

Di sinilah saya menemukan ambiguitas Pak SBY. Mengapa Pak SBY tidak mampu menahan diri dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dan sebagai Presiden Republik Indonesia? Mestinya Pak SBY dapat menempatkan diri dari dua jenis jabatan yang berbeda. Jelas tadi Pak SBY merupakan wakil bangsa yang akan berangkat sebagai kunjungan kenegaraan, tetapi Pak SBY justru melayani pertanyaan wartawan tentang Anas Urbaningrum (AU). Kontan saja situasi ini dimanfaatkan para kuliwarta yang mengepungnya. Dan lagi-lagi Pak SBY “mengingatkan” AU agar fokus menghadapi masalah hukum. Mengapa Pak SBY begitu repot-repotnya mengurusi masalah AU? Bukankah AU kini menjadi urusan KPK?

Sebenarnya sikap Pak SBY tadi merupakan pengulangan masalah serupa ketika menunaikan umroh ke Arab Saudi beberapa waktu lalu. Begitu entengnya Pak SBY mengeluarkan statemen yang tanpa memertimbangkan jabatannya sebagai kepala negara. Dalam posisinya sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, mestinya Pak SBY memusatkan perhatiannya kepada nasib rakyat dan bangsanya. Namun, berkali-kali Pak SBY “melupakan” posisinya. Ambiguitas yang makin kentara: antara memikirkan nasib partainya dan nasib rakyatnya. Agaknya, Pak SBY justru lebih suka memikirkan nasib partainya daripada nasib rakyatnya.

Sebagai rakyat jelata, saya menyayangkan sikap Pak SBY akhir-akhir ini. Sebagai pemimpin, mestinya Pak SBY dapat menjadi teladan bagi rakyatnya. Mestinya Pak SBY tidak lagi hanya memikirkan partainya karena Pak SBY sudah menjadi milik bangsa ini dengan sekitar 235 juta jiwa. Andaikan saja Pak SBY dekat dan mampu menjadi teladan bagi rakyatnya, saya yakin bahwa Pak SBY akan dikenang sebagai pemimpin yang mumpuni, dekat rakyat, dan sederhana. Bukankah periode kedua Pak SBY menjadi tanda akhir jabatannya? Andaikan saja ini disadarinya….!!! (Johan Wahyudi.KCM)

Sumber Artikel : http://www.rimanews.com/read/20130303/93945/ambiguitas-pak-sby-soal-anas-negara-dan-partai

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Follow Twitter

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls