"Gerindra sering menyebut-nyebut nama Ibas seperti itu. Nanti kalau misalnya ada dokumen yang menyebut nama Prabowo, bila dipanggil KPK, siap nggak? Kemudian dari Komnas HAM menyebut nama Prabowo, siap nggak?" tanya Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2013).
Jadi, lanjut Ramadhan, Gerindra sebaiknya jangan seenaknya menyebutkan nama seseorang ataupun mendesak lembaga penegak hukum untuk memeriksa seseorang. Apalagi, Gerindra juga bukan sebuah partai dengan pemimpin yang bersih.
"Jadi Gerindra jangan sok mentang-mentanglah. Siapa bilang Gerindra tidak bermasalah? Siapa bilang nama Prabowo itu tidak bersalah? Siapa bilang?" tanyanya lagi.
Ramadhan menyarankan, sebaiknya Gerindra fokus pada urusan sendiri-sendiri. Dan jika ingin 'berperang' lebih baik di ranah penentuan kebijakan. "Makanya kita urus partai kita sendiri. Kita fokus ke sana. Mestinya perang itu perang kebijakan, bukan seperti ini," ujarnya.
Terkait tertulisnya nama Ibas dalam dokumen yang beredar itu, Ramadhan mengatakan itu dapat ditulis oleh siapa saja. Sehingga pertanggungjawabannya tidak bisa dipercaya. "Di dokumen itu siapa saja namanya bisa ditulis di sana. Nazaruddin saja tidak pernah menyebut nama Ibas. Padahal kuncinya kan Nazar," tukas Ramadhan.(Ado)
Sumber Artikel :
0 comments:
Post a Comment